Assalamualaikum.....
salam sayang buat pembaca sekalian .semoga Allah mengampuni admin dan pembaca sekalian... ameen...sekian lamanya jejari hilang rentak menitip kalam nasihat dan mau'izoh untuk diri admin dan untuk saudara-saudara yg dicintai,kini admin kembali menyambung rantaian yang berhenti bergerak setelah sekian lamanya,,,insyaallah kali ini admin teringin untuk berkongsi dengan sahabat-sahabat sekalian mengenai kitab karangan Imam Nawawi iaitu Riyadhus Solihin.
( Makam Imam Nawawi )
Tak kenal makan tak cinta,begitulah pepatah yang acapkali terlintas dideria pendengaran kita ,jadi adalah sebaiknya kita sama-sama mengingati ataupun mengenali penulis kitab Riyadhus Solihin..Imam an-Nawawi sangat terkenal dengan bukunya Riyadhus Shalihin. Nama lengkapnya adalah Syekh Imam ‘Allaamah (ulama besar) Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murry bin Hasan bin Husain bin Hizam bin Muhammad bin Jum’ah an-Nawawi asy-Syafi’i. Beliau adalah Syaikhul Islaam (Guru besar Islam), penyeru kepada jalan orang-orang yang menempuh jalan Allah. Beliau juga dikenal sebagai tokoh penting yang menulis mazhab (Syafi-i), sekaligus merangka dan menyusunnya.
Imam an-Nawawi rahimahumullah, lahir pada tanggal 10 Muharram 631 H di Nawa (sebuah desa di wilayah Syam, tepatnya bagian dari kawasan Damaskus). Beliau pindah ke kota Damaskus pada tahun 649 H dan diangkat sebagai pengajar di Darul Hadits al-Asyrafiyyah pada tahun 665 H. Beliau melaksanakan ibadah haji dua kali.
Di pengunjung usianya, beliau pernah pulang ke kampung halamannya dan sempat berkunjung ke kota Quds dan al-Khalil, kemudian kembali ke kampung halamannya dan langsung jatuh sakit saat berkumpul bersama kedua orang tuanya. Imam an-Nawawi meninggal pada malam Rabu, 6 Rajab 676 H dan dimakamkan di kampong halamannya sendiri.Sejak kecil, Imam an-Nawawi tidak suka bermain, melainkan menghabiskan waktunya untuk belajar Al-Qur’an dengan serius. Beliau khatam Al-Qur’an saat baru akan menginjak usia balig.
Selain itu, beliau dikenal kuat dalam mengamalkan ilmu dan hidup zuhud, dan sangat sabar menjalani kehidupan yang serba kekurangan. Beliau juga jarang tidur malam, rajin beribadah dan menulis. Imam an-Nawawi konsisten dalam mengerjakan al-Amr bil ma’ruf wan nahy ’anil munkar (menyeru kepada kebenaran dan mencegah kemungkaran) baik kepada para raja maupun bawahannya. Sementara dalam berdialog dengan para ulama, beliau melakukannya dengan tenang. Singkatnya, setiap waktu dilalui oleh Imam an-Nawawi tidak lepas dari ketaatan dan ibadah kepada Allah swt.(Sumber: Terjemahan Riyadhush Shalihin Jilid 1, Imam an-Nawawi dan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf, Tahqiq: Muhyiddin al-Jarrah, 2005)
Alhamdulillah 'ala kulli hal..mudahan nikmat tangan ini disalurkan ke jalan yang diredhoi Allah..Insyaallah mudahan admin dan sahabat-sahabat semua sama-sama akan berusaha menguasainya..
